Friday, December 11, 2009

PERANAN IBU DALAM MENDIDIK ANAK

Anak, sebagai darah daging kedua orang tua, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibunya. Ibu sebagai sekolah pertama bagi anak mempunyai kewajiban atas anak diantaranya adalah menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaita bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. (QS AI Baqarah: 233)”

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan Fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu. Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti (misalnya) mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Kemudian menanamkan aqidah yang bersih, yang bersumber dari Kitab dan Sunnah yang shahih. Allah berfirman yang artinya:

Maka ketahuilah bahwa sesugguhnya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah. (QS .Muhammad: 19)

Rasulullah Sallallahu’alaihiwassallam bersabda, yang artinya. Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas, dia berkata: Pada suatu hari aku membonceng di belakang Nabi, kemudian beliau berkata, ”Wahai anak. Sesungguhnya aku mengajarimu beberapa kalimat, yaitu: jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau mohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberimu satu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat memberimu manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu.Dan jika mereka berkumpul untuk memberimu satu bahaya, niscaya mereka tidak akan bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan tinta telah kering." Dan dalam riwayat lain (Beliau bersabda),"Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatiNya di hadapanmu. Perkenalkanlah dirimu kepada Allah ketika kamu senang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan. Ketahuilah, apa-apa yang (ditakdirkan) luput darimu,(maka) tidak akan menimpamu. Dan apa-apa yang (ditakdirkan) menimpamu, ia tidak akan luput darimu.Ketahuilah, bahwa pertolongan ada bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesempitan, dan bersama kesusahan ada kemudahan." Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya. Ibu sebagai madrassatul ula terus membimbing dan mengajarkan anaknya untuk bisa melaksanakan sholat, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya serta mendahulukan keduanya, mengajarkan Al-quran dan menyuruh Anak-anak untuk mengahafalkannya, menanamkan kejujuran, menanamkan sifat sabar, menyadarkan kepada anak tentang berharganya waktu, menanamkan sifat pemberani, Ibu juga harus bersifat adil diantara anak-anak. Demikianlah ringkasan ini penulis sampaikan semoga bermanfaat. Wallahualam.

1 comment:

  1. Saya sangat setuju dengan penekanan yang ada dalam tulisan ini dan ini harus di pahami sebagai konsep dasar islam dalam mendidik. Kalaulah seandainya proses yang bertali ini berlangsung sebagai mana mestinya dari zaman rasulullah sampai sekarang maka betapa kita merasa aneh dengan kehidupan kita yang sekarang ini.
    Keep moving P'reza..., let people knows how important it is...

    ReplyDelete